LAPORAN PRAKTIK
SISTEM WIPER DAN WASHER
JST/OTO/OTO318/06
LISTRIK DAN ELEKTRONIKA OTOMOTIF
Disusun oleh :
MUHAMMAD REZKY FATHURROCHIM 13504241043
KELAS : A3
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
B.
ISI LAPORAN
I.
JUDUL LAPORAN
Laporan
ini berjudul “SISTEM WIPER DAN WASHER” yang telah dipraktikkan dan diketahui hasil analisanya.
II.
KOMPETENSI
Sistem Wiper dan
Washer
III.
SUB
KOMPETENSI
Setelah
melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat :
1.
Menjelaskan prinsip
kerja sistem wiper dan washer.
2.
Mengukur sudut
sapu wiper blade.
3.
Mengukur besar
kebutuhan arus motor wiper.
4.
Memeriksa
kondisi motor wiper.
5.
Memeriksa pompa
washer dan menyetel arah semprotan.
IV.
ALAT DAN BAHAN
1.
Alat Utama :
- 1 set Kabel visto
2.
Alat Ukur :
- 1 buah Multimeter
:
- 1 buah Amperemeter
3.
Alat Bantu :
- 1 set Alat Tulis
: - 1 set Majun
4.
Bahan :
- 1 unit stand panel rangkaian kelistrikan wiper
dan washer
V.
KESELAMATAN
KERJA
1. Berdoa sebelum melaksanakan kegiatan
praktik.
2. Menjaga kebersihan alat, bahan, tangan,
dan lingkungan praktik.
3. Hati-hati saat bekerja dengan obyek yang berhubungan
dengan arus listrik dan saat menghidupkan mesin.
4. Gunakan alat praktikum sesuai dengan
fungsinya.
5. Laksanakan praktikum sesuai dengan
prosedur kerja.
6. Tanyakan pada instruktur apabila mengalami
permasalahan praktikum.
7. Bersihkan alat dan bahan praktik, kemudian
kembalikan alat dan bahan praktik ke tempat semula.
8. Bersihkan area praktik setelah selesai
melakukan kegiatan praktik.
VI.
DASAR TEORI
Wiper
(penghapus kaca) adalah sangat penting dipakai di sebuah kendaraan, karena erat
hubungannya dengan keselamatan. Jadi, Wiper berfungsi menyapu (menyeka) kaca
dari air hujan,lumpur dan segala kotoran. Wiper dikombinasikan dengan Washer
untuk menyemprotkan cairan pembersih sehingga kerja dari Wiper lebih ringan dan
cepat bersih. Dan wiper mempunyai komponen : motor wiper, Tuas wiper, lengan
wiper, wiper blade. Fungsi dari windshield wiper adalah salah satu aksesoris kendaraan
yang penting dimana komponen ini menjamin pandangan pengemudi depan atau
belakang kendaraan tidak terhalang oleh air hujan, debu, dan kotoran lainnya
dengan cara disapu oleh pelantara berupa komponen penyapu yaitu wiper blade.
Berikut ini tipe sistem wiper menurut
fungsinya:
1. Single
speed wiper (wiper belakang)
2. 2
speed wiper
3. Intermitten
(INT) wiper
4. Washer
link wiper
Fungsi washer untuk menyempurnakan fungsi wiper blade dan
menguarangi beban pada motor dengan membersihkan debu dan binatang-binatang
kecil dari kaca depan dan belakang dengan cairan pembersih. Washer tipe listrik
umumnya banyak digunakan. Tipe washer listrik terdiri dari tangki washer,
motor, selang dan nozzle.
Komponen
windshield wiper
Sistem
penghapus kaca tersusun dari beberapa komponen utama diantaranya baterai (accu), sekring (fuse), switch, relay,
motor wiper (penggerak), tuas wiper,
wiper arm, dan wiper blade.
a. Baterai (Accu)
Gambar 01. Baterai (Accu)
|
1) Pada saat mesin belum hidup (kunci kontak ON), baterai
memberikan energi listrik untuk sistem penerangan atau lampu-lampu dan
aksesoris.
2) Pada saat start, baterai memberikan energi listrik untuk
memutar motor starter dan sistem pengapian selama start.
3) Pada saat mesisn hidup, baterai berfungsi untuk menerima dan
menyimpan energi listrik yang diberikan oleh sistem pengisian
baterai.
b.
Sekering (Fuse)
Gambar 02. Fuse
|
c. Saklar
Saklar berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus pada suatu
rangkaian. Ada beberapa jenis saklar yang digunakan pada kendaraan, salah
satunya adalah : Saklar Kombinasi Saklar kombinasi merupakan gabungan dari
saklar putar, tekan dan tuas.
Gambar 03. Saklar Kombinasi
d.
Relay
Gambar
04. Relay
|
e. Motor Wiper
Penggunaan
motor wiper berfungsi sebagai penggerak yang berasal dari lilitan coil yang
menimbulkan pembangkit elektro magnetik, akibat dari induksi elektro magnetik
ini akan menghasilkan energi putar.
Gambar 05. Motor
Wiper
f. Tuas
Wiper
Berfungsi untuk merubah
gerak putar yang dihasilkan motor wiper menjadi gerak tranlasi poros wiper.
Motor wiper adalah motor listrik yang dikombinasikan dengan magnet alam dengan
stator dan armature sebagai rotornya, dimana mekanisme geraknya adalah bila
motor digerakan maka akan menggerakan crank arm, batang penghubung tarik-dorong
dihubungkan dengan crank arm, sehingga arm akan bergerak setengah lingkaran.
Lingking rodlain yang terdapat pada kerja
arm akan membuat
gerakan penghapus setengah lingkaran secara pararel.
Gambar 06. Tuas
Wiper
g. Lengan
Wiper (Wiper Arm)
Kontruksi wiper arm
tersusun dari arm head, retainer, arm piece dimana komponen tersebut mempunyai
fungsi tertentu seperti : a) Arm head berfungsi sebagai pengunci pada wiper
shaft. b) Retainer berfungsi untuk
menahan blade. c) Arm piece berfungsi sebagai dudukan blade dan retainer.
Gambar 07.
Lengan Wiper
h. Wiper
Blade
Fungsi dari wiper blade
berfungsi untuk menyapu secara langsung bagian
permukaan kaca yang terpasang pada wiper arm.
Gambar 08.Wiper
Blade
VII.
LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan
alat, bahan dan rangkaian sistem wiper
2. Melepas
kabel pada konektor switch wiper, dengan menggunakan ohm meter. Dan
mengidentifikasi kabel sumber tegangan dan kabel untuk masing-masing tingkat
kecepatan
3. Melepas
konektor pada motor wiper, mengidentifikasi kabel-kabel pada semua tingkat
kecepatan dan posisi pada konektornya
4. Memutar
“ON” switch wiper, amati kerja wiper blade dan memberi tanda daerah operasi
wiper blade atau batas geraknya
5. Memutar
“OFF” switch wiper, mengukur sudut wiper blade yang telah d bei tanda
6. Mengukur
tinggi berhentinya blade terhadap dasar kaca, stel tinggi blade kiri dan kanan
bila tidak sama
7. Mengukur
tekanan blade ke kaca menggunakan pull scale
8. Menyetel
arah penyemprotan dengan memasukan kawat atau penggores ke lubang nozzle dan
menggerakkan ke arah penyemprotan yang di kehendaki
9. Melepas
sekering wiper, pasang amper meter dengan terminal sekering. Putar “ON” switch
wiper
10. Membebaskan
penekan wiper blade ke kaca, Putar “ON” switch wiper
11. Melepas
konektor motor wiper
12. Membongkar
motor wipper
13. Memeriksa
kondisi plat kontak dari keausan
14. Merakit
kemabali motor wiper
15. Memeriksa
kerja motor wiper tanpa beban dengan menghubungkan langsung ke baterai untuk
kecepatan rendah dan kecepatan tinggi
16. Memasang
Kembali motor wiper
17. Memeriksa
kerja sistem wiper dengan memutar “ON” swicth wiper, maka blade harus bergerak,
dan saat swicth “OFF” maka blade harus berhenti pada posisi yang benar
18. Membersihkan
alat dan training objek yang digunakan
19. Melaporkan
pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training objek
VIII.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1.
Gambar
Rangkaian Sistem Wiper Dan Washer
Gambar 09. Rangkaian Sistem Wiper dan Washer
2.
Pemeriksaan
No.
|
Item
|
Data
Pengukuran
|
1.
|
Besar sudut sapu wiper
|
80
|
2.
|
Tinggi titik wiper blade
|
35
cm
|
3.
|
Tekanan blade terhadap kaca
|
-
|
4.
|
Arus motor wiper (dengan bena)
·
Kecepatan Rendah
·
Kecepatan Tinggi
|
1,2
A
2,4
A
|
5.
|
Arus motor wiper (tanpa beban)
·
Kecepatan Rendah
·
Kecepatan Tinggi
|
1
A
1,6
A
|
3. Pemeriksaan Kerja Motor Washer
No.
|
Item
|
Data Pengukuran
|
1.
|
Arah semprotan
|
Searah ke kaca
|
2.
|
Arus Motor
|
1,4
|
4. Pemeriksaan Motor Wiper
No.
|
Item
|
Data
Pengukuran
|
1.
|
Plat Kontak
|
Baik
|
2.
|
Sikat
|
Baik
|
3.
|
Drive Gear
|
Baik
|
4.
|
Armateur
|
Baik
|
5.
|
Kumparan
|
Baik
|
5.
Prinsip
Kerja Wiper
a. Kecepatan
rendah
Saat switch berada
di posisi kecepatan rendah (LOW/MIST), arus listrik dari baterai mengalir
melalui fusible link kemudian ke saklar/KK (ON) lalu ke fuse dan ke switch
LOW/MIST. Setelah itu arus mengalir ke terminal +1 pada motor penggerak dan ke
massa. Lalu motor akan menggerakan tuas wiper dengan pelan.
Gambar 10. Rangkaian Sistem Wiper Kecepatan Rendah
b. Kecepatan
Tinggi
Saat switch berada
di posisi kecepatan tinggi (HIGH), arus listrik dari baterai mengalir melalui
fusible link kemudian ke saklar/KK (ON) lalu ke fuse dan ke switch HIGH.
Setelah itu arus mengalir ke terminal +2 pada motor penggerak dan ke massa.
Lalu motor akan menggerakan tuas wiper dengan cepat.
Gambar 11. Rangkaian Sistem Wiper Kecepatan Tinggi
c. Kecepatan
Intermitten
Saat switch berada
di posisi INT, arus listrik dari baterai mengalir melalui fusible link kemudian
ke saklar/KK (ON) lalu ke fuse dan ke switch INT. Setelah itu arus mengalir ke basis
ke Tr1 melalui resistor, karena basis Tr1 teraliri arus, maka “gerbang”
terbuka, dan arus dari baterai dapat mengalir ke relay kemudian ke massa.
Karena relay teraliri arus maka saklar pada relay tertarik dari posisi A ke
posisi B, sehingga arus juga mengalir ke terminal +1 pada motor penggerak dan
ke massa. Lalu motor akan menggerakan tuas wiper dengan pelan.
Gambar 12. Rangkaian Sistem Wiper Kecepatan Intermitten (Tr1
ON)
d. Mekanisme
Pembalik Ke posisi semula
Ketika Tr1
tidak bekerja, menyebabkan titik relay bergerak kembali dari sisi B ke sisi A.
Bagaimanapun begitu motor bergerak, titik switch hubungan berpindah dari sisi
P3 ke sisi P2, jadi arus akan terus mengalir ke sikat dengan kecepatan rendah
dan penghapus bergerak dengan lambat. Dia akan berhenti jika sampai di posisi
yang telah ditetapkan. Tr1 melanjutkan lagi kerjanya sehingga penghapus
sebentar-bentar mengulangi operasinya. Pada tipe penyesuaian, tahanan tidak
tetap bervariasi dengan switch tidak tetap dan rangkaian transistor
menyesuaikan dengan suplai arus ke Tr1. Hal ini menyebabkan operasi yang selalu
berubah dalam waktu singkat.
Gambar 13. Rangkaian Sistem Wiper Tr1 OFF
Pembahasan
:
1.
Kondisi motor
wiper dalam keadaan baik, pada percobaan diseluruh kondisi baik kecepatan
rendah, tinggi, dan intermitten motor wiper dapat berfungsi dengan baik dimana
sesuai dengan prinsip kerja yang semestinya.
2.
Kondisi pompa
washer dalam keadaan baik, dapat memompakan air agar washer dapat menyemprotkan
air. Namun terjadi kerusakan pada sirkuit atau rangkaian kelistrikan washer
dimana terjadi ketidaksesuaian kinerja (kadang menyemprot, kadang tidak). Hal
ini mungkin terjadi karena ada kabel yang longgar, sehingga solusinya adalah
mengecek kabel pada rangkaian dan mengganti kabel yang sudah tidak layak
digunakan.
3.
Peralatan yang
tidak sesuai dengan spesifikasi. Peralatan dalam praktikum kurang mendukung,
hal ini sangat mempengaruhi hasil pengukuran serta adanya pengukuran yang tidak
dilaksanakan.
IX.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data hasil praktik dan
pembahasan diperoleh kesimpulan: motor wiper dalam keadaan baik, pada percobaan
diseluruh kondisi baik kecepatan rendah, tinggi, dan intermitten motor wiper dapat
berfungsi dengan baik dimana sesuai dengan prinsip kerja yang semestinya. Pompa
washer dalam keadaan baik, dapat memompakan air agar washer dapat menyemprotkan
air. Namun terjadi kerusakan pada sirkuit atau rangkaian kelistrikan washer
dimana terjadi ketidaksesuaian kinerja (kadang menyemprot, kadang tidak). Hal
ini mungkin terjadi karena ada kabel yang longgar, sehingga solusinya adalah
mengecek kabel pada rangkaian dan mengganti kabel yang sudah tidak layak
digunakan
X.
SARAN
Kepada mahasiswa disarankan untuk selalu memperhatikan posisi kabel saat
melakukan percobaan dalam rangkaian wiper dan washer pada praktik ini karena jika
tidak diperhatikan maka akan terjadi konsleting listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar